Jumat, 06 Mei 2016

contoh karya nyata


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pembangunan pendidikan yang berkualitas yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat dan daerah adalah kegiatan pengendalian mutu setiap program. Pengendalian mutu merupakan  kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan melalui pembimbingan guru dan tenaga kependidikan  pada paud dan dikmas pendidikan nonformal dan informal dalam rangka memastikan penyelenggaraan layanan pendidikan melalui lembaga PAUDNI dapat mencapai standar yang ditetapkan.
Pengendalian mutu progam pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 40 pengawasannya dilakukan oleh penilik. Tujuan dari pengawasan /pengendalian mutu program PAUDNI adalah memberikan Kualitas dan petunjuk hasil pembimbingan dan penilaian agar program PAUDNI sesuai dengan 8 (delapan ) standar pendidikan secara maksimal.
Tugas pokok dan fungsi Penilik dalam pengendalian mutu program sesuai dengan dengan kebijakan pemerintah antara lain mengacu berdasarkan  Permenpan RB  no 14 tahun 2010 , peraturan bersama Mendiknas dan BKN nomor 02/III/PB/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional penilik dan angka kreditnya, serta berdasarkan Peraturan Mendikbud RI no 38 Tahun 2013 tentang juknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka kreditnya yaitu merencanakan, melaksanakan, penilaian, pembimbingan dan laporan pengendalian mutu program.
Kondisi itulah yang mengakibatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh PTK lembaga kepada peserta didik menjadi rendah karena banyak kendala diantaranya  banyak lembaga yang harus pembimbingan dalan satu kecamatan, jarak antar lembaga yang satu dengan lain cukup jauh, alat transportasi yang minim dalam melaksanaan pembimbingan dan waktu yang dibutuhkan dalam pembimbingan. Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ). adalah solusinya.
Harapannya dapat mewujudkan 8 standarpendidikan dalam penyelengaraan program yang terdiri atas 4 standar, yaitu: 1) standar isi; 2) proses; 3) standar pendidik dan tenaga kependidikan; 4) penilaian; 5) standar sarana dan prasarana; 6) pengelolaan; 7) krlulusan; 8) pembiayaan. Pemerintah tentu selalu berupaya agar  kompetensi PTK lembaga meningkat karena hal ini menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan. Berbagai program dikembangkan dalam rangka menunjang kebijakan tersebut.
Salah satu strategi peningkatan mutu lembaga yang telah diberlakukan pemerintah adalah melalui peningkatan kompetensi PTK. Upaya peningkatan mutu pendidik dimana pembinaan pendidikan Formal dan Nonformal ditangani oleh satu direktorat mengingat bahwa kondisi PTK lembaga pada saat ini masih sangat beragam, dan sebagian besar kualitasnya masih di bawah standar, maka menjadi kewajiban Penilik yang memiliki tugas sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI untuk melakukan supervisi dan pembimbingan agar setiap PTK lembaga dapat meningkat kompetensinya sehingga mampu memberikan layanan secara maksimal.
Pembimbingan memiliki peranan penting untuk mengendalikan mutu. Peranan Penilik untuk melakukan pembimbingan agar kompetensi PTK lembaga  meningkat menjadi sesuatu yang penting. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ).
dalam pengendalian mutu program PAUDNI gagasan penulis untuk mengefektifkan tugas penilik dalam mengendalikan mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI.
Harapan dalam pengendalian mutu program PAUDNI dapat tercapai secara maksimal maka kendala dalam pembimbingan di minimalisir 


B.     Permasalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penulisan karya nyatai ini sebagai berikut.
1.   Bagaimanakah Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ) dalam pengendalian mutu program PAUDNI?
2.   Apa kendala yang di hadapi dalam mengimplementasikan Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ) dalam  pengendalian mutu program PAUDNI?
C.    Tujuan
Tujuan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut.
1.         Mendeskripsikan Teknik pembimbingan yang efektif melalui Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ) dalam  pengendalian mutu program PAUDNI?
2.         Mendeskripsikan kendala yang di hadapi dalam mengimplementasikan Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ) dalam  pengendalian mutu program PAUDNI?










BAB II
LANDASAN TEORI
A.  TEKNIK PEMBIMBINGAN
1. Pengertian Pembimbingan
Menurut Sudrajat ( 2008: 48 ). Strategidapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan.Dalam penerapannya Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ) dalam  pengendalian mutu program PAUDNI?dipusatkan pada masalah yang dihadapi dari segi pelaksanaan pembimbingan.
2. Karakteristik Strategi pembimbingan
Strategi pembimbinganyang efektif dalam Pengendalian mutu program PAUDNI memiliki karakteristik antara lain :
a.    Strategi pembimbingan langsung.
Adalah suatu cara di mana penilik baik secara pribadi maupun dinas langsung berhadapan dengan orang/lembaga yang akan pembimbingan  baik secara individual maupun kelompok. antara lain adalah: 1) observasi ruang kerja pimpinan, guru, dan tenaga administrasi; 2) pertemuan individual, dan 3) rapat guru. 4) foto-foto dari aktifitas dari lembaga.
b.      Teknik pembimbingan tidak langsung
Adalah suatu cara di mana seorang penilik baik secara pribadi maupun dinas menggunakan berbagai media komunikasi dalam berhubungan dengan orang yang akan bimbing baik secara individu maupun kelompok. antara lain adalah: 1) Internet ( Online ); 2) televisi; 3) Hand Phone ; dan 4) Handy Tolky ( HT) (Suaidin 2012).
c.       Implementasi Teknik pembimbingan yang efektif memalui Online dalam Pengendalian Mutu Program PAUDNI terintegral dengan PTK PAUDNIyang dilakukan dengan menggunakan Instrumen dan konteks online dengan PTK yang bersifat terbuka / tertutup melalui jaringan pribadi/group  dengan acuan
1.      Sifat Instrumen pembimbingan bersifat terbuka yang artinya lembaga dapat mengisi sendiri instrumen tersebut dan hanya mengisi Ya atau tidak melalui Online.
2.      Sifat intrumen dapat di mengerti dan di pahami oleh lembaga
3.      Hasil dari instrumen pembimbingan dapat di lihat oleh lembaga melalui Online
4.      Sifat jaringan pribadi/group melalui WhatsApp, BBM, Goegle play, Email, line.
5.      Bukti fisik dapat di upload
B.     Konsep Strategi pembimbingan untuk guru dan tenaga kependidikan paud dan dikmas cara AHOK “ ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan )
1.      Aplikasi adalah program yang siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut. Pengertian Aplikasi Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52) adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna.
2.      Hibrid adalah pengabungan sifat atau karakter dari suatu hewan/tumbuhan/sifat benda agar memperoleh hasil /produk yang baik dan di inginkan yang berbeda dari sebelumnya bersifat unggul.
3.      Teknik Online
Menurut Asep Syamsu  M. Romli ( 2013: 35 ) dalam buku jurnalistik panduan online. Sesuatu jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet yang berisikan teks, foto, video dan suara. Pengertian online keadaan komputer yang sedang terhubung/terkoneksi ke jaringan internet dapat digunakan untuk browsing, mencari  informasi dan lainnya.Konsep pembinaan online pada lembaga dilakukan untuk mempercepat masuknya data untuk diadakan ditindak lanjut dari pembimbingan tersebut.
4.   Lembaga adalah badan, organisasi, kaidah, dan norma-norma baik formal maupun informal sebagai pedoman untuk mengatur perilaku segenap anggota masyarakat baik dalam kegiatan sehari-sehari maupun dalam usahanya mencapai suatu.
Kelembagaan adalah keseluruhan pola-pola ideal, organisasi, dan aktivitas yang berpusat di sekeliling kebutuhan dasar seperti kehidupan keluarga, negara, agama dan mendpatkan makanan, pakaian, dan kenikmatan serta tempat perlindungan.Suatu lembaga dibentuk selalu bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga lembaga mempunyai fungsi. Lembaga juga merupakan konsep yang berpadu dengan struktur, artinya tidak saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi  untuk melaksanakannya

C.      Kompetensi PTK PAUDNI
1.    Pengertian kompetensi PTK
Kompetensi  hakikatnya tidak bisa lepas dari konsep hakikat PTK dan hakekat tugasnya (Spencer 1993:7). Kompetensi mencerminkan tugas dan kewajibanPTK  yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan  yang menuntut suatu kompetensi tertentu.
Kompetensi berkaitan dengan profesionalisme, yaitu profesional itu kompeten (berkemampuan). diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan dalam menjalankan profesinya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang  merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan lembaga berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru (Komponen Dasar Kependidikan :25-26 ) adalah :
1)   Kompetensi Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subjectmatter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar.
2)   Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber inpirasi  bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani
3)   Kompetensi Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.

2.      Penilik
Penilik satuan pendidikan adalah tenaga kependidikan profesional berstatus PNS yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melaksanakan kepenilikan akademik dan manajerial melalui kegiatan pemantauan, penilaian, pembimbingan, pelaporan, dan tindak lanjut (Aqib 2009:48).). Kualifikasi dan kompetensi penilik jalur pendidikan formal didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar Penilik kesetaraan yaitu: a) kompetensi kerpibadian; b) kompetensi supervisi manajerial; c) kompetensi supervisi akademik; d) kompetensi evaluasi pendidikan; e) kompetensi penelitian dan pengembangan; dan f) kompetensi sosial.
Pengertian penilik sebagaimana yang tercantum dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya adalah tenaga kependidikan dengan tugas utama melakukan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program program PAUDNI), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur Pendidikan Non Formal dan Informal. Kualifikasi penilik minimal S1 dan kompetensi Penilik PAUDNI jalur pendidikan nonformal didasarkan pada peraturan Penilik pendidikan nonformal pada umumnya.

D.    Pengendali Mutu Program
Penyelenggaraan layanan pendidikan non formal, seperti program pendidikan kesetaraan , PAUD dan Kursus pada umumnya dirancang dalam suatu system. System dimaksud adalah suatu kesatuaan dari beberapa unsur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Misalnya dari suatu program terdiri dari unsur: (1) Perencanaan, (2) Proses penyelenggaraan, (3) Hasil yang dicapai, dan (4) Dampak implementasi program di masyarakat. Masing-masing unsur system tersebut, saling berkaitan, dan komponen yang satu mempengaruhi unsur yang lainnya. Proses penyelenggaraan program akan bergantung kepada perencanaan, dan hasil-hasil program yang dicapai bergantung kepada kualitas proses penyelenggaraan program. Kualitas penerapan hasil program bergantung kepada mutu hasil atau lulusan program. Empat komponen tidak dapat dipisah-pisahkan dan secara terpadu merupakan suatu kesatuan yang selayaknya menjadi perhatian utama bagi para desainer, pengelola, atau evaluator program.
Perencanaan merupakan tahapan untuk (1) identifikasi kebutuhan belajar warga belajar,  (2) kurikulum,  (3) menyusun program kegiatan pembelajaran,   (4) persiapan pembelajaran, (5) bahan ajar, (6) metode pembelajaran, (7) media pembelajaran,dan (8) alat serta teknik evaluasi. Proses penyelenggaraan merupakan tahapan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil–hasil yang dicapai merupakan tahapan dan peristiwa tercapainya kompetensi pembelajaran oleh para peserta didik. Dampak implementasi hasil di masyarakat merupakan proses diterapkannya hasil-hasil  pembelajaran di masyarakat.



























BAB III
PEMBAHASAN
STRATEGI  PEMBIMBINGAN
CARA  AHOK ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan )

A.    Prosedur Dalam Kegiatan
Karya nyata ilmiah ini menggunakan analitis deskriptif  yang ada di paud dan dikmassudin Pendidikan Wilayah 1 kota Administrasi Jakarta Barat  yang efektif dalam  permasalahan pembimbingandan penulisan menggambarkan Implementasi di Paud dan Dikmas. Dapat dilihat gambar dibawah ini.
Gambar 1 :Ilustrasi Kegiatan Pengendalian Mutu Program PAUDNI
1)      Perencanaan program pengendalian mutu
     Program pengendalian mutu dituangkan dalam rencana kerja tahunan dan rencana triwulan
2)    Rancangan pelaksanaan pembimbinganCARA  AHOK ( Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan )

Pembimbingan dilaksanakan melalui supervisi manajerial dan supervisi akademik dengan sasaran pada pengelola dan tenaga pendidik lembaga penyelenggara Pendidikan Non Formal, baik mengenai kelembagaan maupun pelaksanaan programnya sehingga diperoleh data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembimbingan. Proses pelaksanaan pembimbingan dilakukan melalui tahap tertuang dalam gambar rencangan pelaksanaan pembimbingan melalui cara AHOK.

Gambar 2. Ilustrasi rencangan pelaksanaan pembimbingan melalui cara AHOK.
a.      Perencanaan
Yaitu proses merancangan/menyusun perencanaan program pembimbingan sesuai dengan sasaran, meliputi persiapan penyediaan kelengkapan instrument pendataan, persiapan aplikasi software dan pembuatan jadwal pelaksanaan .
b.      Pengorganisasian
Sebelum kegiatan pembimbingan  dilaksanakan melalui cara AHOK, terlebih dahulu diadakan pertemuan dengan pengelola satuan lembaga Pendidikan Non Formaldalam rangka mensosialisasikan rencana kegiatan  evaluasi program.Selanjutnya Jadwal pelaksanaan pembimbingan yang telah dibuat disampaikan kepada pengelola
c.       Pelaksanaan
Pelaksanaan pembimbingan di masing-masing lembaga dilaksanakan sesuai dengan  substansi pembimbingan adalah supervisi manajerial yaitu Standar pengelolaan, dengan sasaran PTK satuan PAUDNI. Hasil pembimbingan dianalisa dan didapatkan data sasaran dari masing-masing pengelola satuan PAUDNI,  Data yang diperoleh dari hasil pembimbingan kemudian dituangkan dalam bentuk tabulasi data.
d.      Melaksanakan Pembimbingan
Pembinaan diberikan secara individu maupun kelompok kepada :
tenaga  pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :           
1)      Penyusunan perencanaan Mengajar
2)      Metode dan strategi pembelajaran
3)      Teknik penilaian / evaluasi pembelajaran
Tenaga Kependidikan (Pengelola/Penyelenggara) mengenai manajemen pendidikan non formal, mengacu pada pemenuhan 8 (delapan) standar pendidikan nasional
e.     Melaksanakan penilaian
Penilaian dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan pelaksanaan program PAUDNI yang ada di wilayah binaan masing-masing, melalui tahapan
Membuat instrumen penilaian / evaluasi
-          Kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
-          Kinerja satuan pendidikan non formal
-          Dampak pelaksanaan program
B.     Teknik pengumpulan data.
 Teknik pengumpulan data di peroleh melalui pengembangan berbasis TIK ( teknologi Informasi dan Komunikasi ) Online :
1.       Observasi di lakukan untuk mengetahui perencanaan, Pendataan, Pemantauan / pelaksanaan dan evaluasi wilayah binaan masing- masing
2.      Penggumpulan dokumentasi dilakukan untuk mengetahui gambaran berupa berkas administrasi PTK , foto-foto kegiatan dengan Upload dalam sistem Online.
3.      Pendataan lembaga, Instrumen, penilaian dan pembimbingan hasil berupa data dapat di isi melaui Online.
C.    Teknik Pemecahan Masalah
1.    Alasan Pemilihan teknik pembimbinganyang efektif  melalui cara AHOKsebagai  Pemecahan Masalah antara lain.
a.         Jangkauan antar lembaga  denganlainnya terlalu jauh terutama di daerah daerah terpencil.
b.         Jumlah PTK yang sangat banyak .
c.         Efektif  menghemat waktu dan biaya
d.        Proses cepat melalui Basis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) melalui cara AHOK.
e.         Dapat di isi langsung dan lampiran dokumen di Upload
f.          Dapat di lihat hasil pendataan, pemantauan, penilaian dan pembimbingan dari tabulasi data secara langsung.




Mekasismepembimbinganberbasik TIK melalui cara AHOK dalam pengendalian mutu program PAUDNI berikut ini..
a.       Perencanaan
Ø  Perencanaan pertama dilakukan dengan mempersiapkan indikator dan membuat instrumen sesuai dengan 8 standar pendidikan.
Ø  Perencanaan kedua dengan membuat software berbasis TIK melalui cara AHOK
Ø  Perancangan jadwal kegiatan dalam pembimbingan lembaga.
Ø  Pemberian registrasi software dan Password pada lembaga User ID dengan menuliskan nama lembaga dan Password yang berbeda setiap lembaga.
Seperti dalam gambar 3. Model password sistem cara AHOK
Gambar 3. Model password sistem Online
b.          Pengorganisasian
Ø  Sosialisasi penggunaan software kepada lembaga dan penilik dan instansi terkait mengenai rancangan berbasis TIK melalui cara AHOK.
Ø  Sosialisasi tupoksi penilik tentang pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI kepada para penilik dan lembaga kesetaraan dan keaksaraan, pendidikan anak usia dini dan kursus-kursus / LKP. Perhatikan gambar  model aplikasi cara AHOK.
Gambar 4. Model aplikasi cara AHOK Lembaga
c.          Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembimbingan sesuai jadwal yang di rancang  dimana lembaga mengisi Ya artinya ada dan Tidak artnya tidak ada. Untuk bukti fisik pernyataan ya lembaga meng Upload Dokumentasi atau administrasi pada sistem aplikasi cara AHOK tersebut. Dapat dilihat pada gambar
Gambar 5. Rancangan model aplikasi cara AHOK
d.         Data Penilaian
Data penilaian di berupa Tabulasi yang terintergrasi dalam sistem Online.Dari pernyataan dan jawaban ya dan tidak. Bila ya score 1 jika lengkap dan ya 0,5 jika tidak lengkap dan score 0 jika jawaban pernyataan tidak.berdasarkan Skala likers Contoh model tabulasi pada gambartabel contoh data tabulasi penilaian cara AHOK
No
Nama Lembaga
Isi
Pro
ses
SKL
PTK
Sapras
P. Lola
P Biaya
P Nilai
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11






















Rata2  Score










Gambar 6.Model data tabulasipenilaian cara AHOK
Contoh Persentase Tabulasi dari data penilaian dapat dilihat pada gambar tabel  sebagai berikut :
No
Nama Lembaga
%
Isi
%
Proses
%
SKL
%
PTK
%
Sapras
%
 lola
% Biaya
% Nilai
%
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11






















Rt Score %









Gambar 7.Model data tabulasi persentasi penilaian online
Data dapat berupa pula berupa diagram seperti pada contoh dalam gambar tabel  sebagai berikut :
Gambar tabel 8.Contoh model Grafik penilaian Lembaga
Gambar grafik 9.Model grafikbatang dalam penilaian
e.          Pembingan lembaga setelah diadakan penilaian
Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan kepada PTK oleh penilik merupakan langkah yang sangat tepat dalam tahapan kegiatan kepenilikan sebelumnya, yaitu pelaksanaan pemantauan program dan pelaksanaan penilaian program. Artinya pelaksanaan pembinaan dan  pembimbingan dilaksanakan setelah adanya fakta dan data berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian oleh penilik diwilayah kerjanya. Dengan demikian untuk melaksanakan pembimbingan harus didasarkan data hasil pemantauan dan penilaian program.
Pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan oleh penilik dilakukan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan nonformal. Berdasarkan rincian butir kegiatan penilik, maka pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan meliputi:
1.         Pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan.
2.         Pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan penelitian atau pengembangan pembelajaran, pelatihan, dan pembimbingan.
3.         Pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran dan teknologi informasi untuk kegiatan pembalajaran, pelatihan, dan bimbingan.
Pada tahapan ini penilik melalukan pembinaan dan bimbingan PTK  berdasarkan pemantan Sebagai contoh hasil temuan pada pemetaan pembinaan dan pembimbingan PTK berikut ini.
1)   Tutor belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
2)   Tutor  tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik.
3)   Lembaga belum memiliki alat pembelajaran yang lengkap
4)   Pendidik belum bisa menyusun silabus, RPP dan membuat Kisi-kisi dalam penilaian  serta bedah SKL dan sebagainya.
5)   Tenaga Adminstrasi belum maksimal di berdayakan karena faktor sumber daya manusia yang belum memiliki kompetensi khusus.
Adapun langkah pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan melalui teknik adalah sebagai berikut.
a.         Identifikasi pembinaan dan pembimbingan
Untuk mempermudah penilik, proses identifikasi dapat dilakukan dengan melihat hasil evaluasi tahun yang lalu.Selain itu, proses identifikasi dilakukan dengan melakukan kegiatan TNA (Traning Needs Analisis). Suatu kegiatan untuk mengetahui hal-hal apa yang dibutuhkan oleh PTK  sehubungan dengan tugas pokok keseharian untuk di bahas di kegiatan pelatihan yg mengacu 8 standar pendidikan.
b.      Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan
Dalam kegiatan pelaksanaan  di forum PKBM, HIMPAUDI dan HIPKI dimana untuk mengefektifkan kegiatan, pesertanya bimbingan. Sebagai contoh permasalahan yang segera diatasi kaitannya dengan metode pembelajaran terutama kemampuan tutor yang rendah. Untuk memfasilitasinya Penilik bisa mencarikan nara sumber.
c.       Refleksi pembinaan dan pembimbingan
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan kegiatan.Refleksi meliputi seluruh aspek pelaksanaan. Dari materi, nara sumber, peserta, sarana, dan prasarana, tugas yang harus dikumpulkan, efektifitas kegiatan dll. Hal yang kurang, diperbaiki secara terus menerus kekuatannya dipertahankan sekaligus ditingkatkan.
D.    Kendala yang dihadapi
Bagi penyelenggara pendidikan ada kendala-kendala yang dihadapi sehubungan dengan masalah tersebut di atas yaitu:
1.      Kurangnya sarana pendukung berbasis TIK melalui Online
2.      Kurangnya kuatnya / lemah sinyal jaringan di daerah yang sangat terpencil.
3.      Kurangnya sumber daya manusia tentang pemahaman teknologi informasi ddan komunikasi melalui online.
4.      Tidak menetapnya tenaga  PTK di PKBM.
5.      Tugas penanggungjawab PKBM yang bertumpuk-tumpuk’
6.      Mengaktifkan dan mengefektifkan Forum PKBM utuk mengadakan diklat, seminar, works shop tentang materi maupun metodologi pengajaran
Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya.

E.     Faktor Pendukung
Dengan  dasar melihat peta kekuatan atau pendukung organisasi yang menunjukkan bahwa PAUD dan DIKMAS dalam situasi yang sangat menguntungkan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Ada faktor pendorong kekukatan dan peluang antara lain :
1.      Sebagai pendukung pembimbingan yang efektif dalam pengendalian mutu program PAUDNI.
2.      Sebagai pendukung pendidikan Formal
3.      Pelaksanaan flaksibel.
4.      Lembaga memiliki mitra yang sangat banyak.
5.      Tenaga Volunter tersedia untuk membantu sebagai pendidik.
Oleh karena itu perlu teknik yang digunakan dalam melakukan pembimbingan terhadap PTK yang mencakup proses pembelajaran atau pengelolaan program PAUD dan DIKMAS berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan.
F.   Alternatif Pengembangan
Strategi pendekatan PAUD dan DIKMAS yaitu pengembangan kemampuan, dimana suatu upaya meningkatkan kemampuan lembaga secara berkelanjutan, kompetensi dan kemampuan memecahkan masalah dengan sistematis dengan tujuan :
a)      Memberdayakan lembaga agar mampu mengubah sistem secara online.
b)      Menumbuh kembangkan potensi-potensi lembaga yang pada akhirnya dapat diwujudkan dalam tindakan kolektif dalam peningkatan mutu pendidikan
c)      Meningkatksn kemanpuan lembaga berbasis TIK melalui Online,
d)     Mewujudkan potensi-potensi PTK melalui penciptaan kreatifitas berbasis TIK melalui online.
Strategi pendekatan pembentukan jaringanOnline dan kemitraan yang sejalan dengan semakin canggihnya teknologi untuk menyebarkan gagasan dan informasi untuk dapat saling belajar, serta untuk mengintegrasikan pengalaman.














BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kegiatan pembimbingan yang efektif berbasis TIK melalui Aplikasi Hibrid Online Kelembagaan ( AHOK ) yang dapat dijadikan acuan, rujukan, pemecahan masalah, peningkatan mutu program PAUDNI.
1)      Pendekatan pengembangan berbasis TIK melalui Online dirancang untuk memberdayakan lembaga yang mampu mewujudkan  eksistensi secara mandiri dan kolektif dalam pengendalian mutu program PAUDNI
2)      Teknik pembimbingan yang efektif berbasis TIK melalui Online dalam pengendalian mutu program PAUDNI perlu adanya rancangan pendekatan pembentukan jaringan dan kemitraan yang sejalan dengan semakin canggihnya teknologi untuk menyebarkan gagasan dan informasi.
B.     Rekomendasi
Berdasarkan pembimbingan yang dilakukan selama ini di PAUD dan DIKMAS kurang efektif  ini penulis merekomendasikan kepada Instansi terkait dengan pendidikan Non formal dan Informal melalui Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia umumnya dan Direktur Jenderal PAUDNI agar segera membenahi hal hal sebagai berikut :
1. Pembimbingan yang di lakukan oleh penilik selama ini kurang efektif , kurang efesien hingga pencapaian tujuan dalam pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI kurang maksimal perlu dirancang dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) melalui Online.
2. Penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi ( TIK ) melalui cara AHOK  sangat membantu dalam tugas Penilik dalam pendataan, pemantauan, penilaian, pemetaan dalam pembinaan dan bimbingan terhadap PTK dalam pengendalian mutu dan evaluasi program PAUDNI.
3.        Faktor kelemahan PTK PAUDNI. Kebanyakan PTK belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugas sebagai penentu keberhasilan oleh karena itu perlu mengadakan bimtek, diklat, seminar, works shop tentang materi,  metodologi pengajaran, teknik penilaian, diklat adminstrasi lembaga dan diklat managemen pengelola dan diklat lain yang mendukung program lembaga.























DAFTAR PUSTAKA

Djuju Sudjana, (2010). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Fallah Production.
 Nur Djazifah ER, dkk (2008).  Pemetaan tingkat Pencapaian Mutu Pendidikan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Laporan penelitian kelompok, Yogyakarta: Jurusan PLS FIP UNY.
 Yoyon Suryono (2007).  Peningkatan Kemampuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Yogyakarta: UNY Press
 Zainuddin Arif (2003).  Pengelolaan dan Pemberdayaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Makalah
Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.hlm 9
Heinich, R.M Russel, J.D dan Smaldino, S.E.Instructional Media and Technology for Learning. New York:Mac Milan Publishing Company.1996
Karyadi, Benny. Pembelajaran dengan menggunakan Komputer dalam proses pembetukan Manusia yang berdaya. Jakarta:Work Shop Pesona Matematika.2005.
Asep Syamsu  M. Romli. 2013. jurnalistik panduan online.Jakarta : Rineka Cipta.hlm 35.










Lampiran – Lampiran

Lampiran 1 Grafik pembimbingan berbasis TIK Melalui cara AHOK






Lampiran 2.Biografi penulis

BIOGRAFI









Nama Halim tempat dan tanggal lahir 25 Oktober 1963 putra dari Alm H. Suhanan dengan Hj Suproh merupakan anak ke tiga dari Sembilan bersaudara. Menikah dengan  Margiriyanti dikarunia satu putra bernama M. Andriyanto Halim dan putrid 2 yaitu : Ruri Wulandari Halim dan Risa Aulia Halim. Menamatkan pendidikan sekolah dasar di SD Jungjang III Arjawinangun Cirebon Jawa Barat tahun 1976, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Arjawinangun Cirebon Jawa Barat tahun 1979, Sekolah Menengah Atas SMA Negeri Palimanan Cirebon Jawabarat tahun 1982, Perguruan tinggi IKIP Jakarta Program Diploma 1 MIPA tahun 1983, Program Sarjana di IKIP Negeri Jakarta Jurusan Pendidikan Biologi tahun 1993 dan Perguruan tinggi Universitas Indraprasta PGRI Progam Magister Jurusan Spesialis FPMIPA masuk tahun 2009 hingga 2011.







Lampiran 3.FOTO – FOTO KEGIATAN PENILIK

1.      Para Nara Sumber Dalam Kegiatan pembinaan lembaga melaui In Hause Traning di PKBM
2.      Diskusi dan Implementasi Pembuatan Silabus dan Rencana Program Pembelajaran Paket C

3.      Model Pembelajaran Di Paud Setelah di adakan Bimbingan dan Pembinaan terhadap PTK PAUDNI
4.      Pembinaan PTK Paud mendatang Narasumber Dari UI tentang tehnik Berceritra atau mendongeng bagi guru dan pengelola PAUD


5.      Bimbingan Peningkatan Mutu pada PTK  Lembaga Kursus Tata Rias Pengantin DKI Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar